Megatsunami 300 Meter Ancam AS: Ilmuwan Sebut Ini Mirip Skenario Kiamat
Sebuah laporan mengejutkan kembali memicu kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan publik global. Para ahli geologi dan oseanografi mengungkapkan potensi megatsunami setinggi 300 meter yang dapat menghantam pesisir Amerika Serikat dalam skenario ekstrem bencana alam. Ilmuwan bahkan menyebut ancaman ini sebagai sesuatu yang “mirip skenario kiamat.”
Laporan tersebut didasarkan pada hasil simulasi terbaru dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dan beberapa universitas terkemuka, yang meneliti kemungkinan runtuhnya sebagian besar daratan di wilayah Kepulauan Canary, Spanyol, akibat aktivitas vulkanik masif di gunung berapi Cumbre Vieja.
Dari Runtuhan Gunung ke Gelombang Kematian
Skenario menakutkan ini dimulai dari kemungkinan runtuhnya lereng gunung berapi Cumbre Vieja yang menghadap ke Samudera Atlantik. Jika jutaan ton batu dan tanah longsor ke laut secara tiba-tiba, maka energi yang dihasilkan bisa menciptakan megatsunami dengan ketinggian gelombang awal mencapai 300 meter di titik pusat dan menyebar dalam radius ribuan kilometer.
Gelombang besar tersebut akan menyapu pesisir Atlantik, dan wilayah yang paling terancam adalah pantai timur Amerika Serikat — termasuk kota-kota besar seperti New York, Miami, dan Boston.
“Ini bukan sekadar film fiksi. Secara geologis, skenario ini sangat mungkin terjadi. Kita berbicara tentang gelombang setinggi gedung pencakar langit yang menghantam wilayah padat penduduk,” ujar Dr. Ethan Kroll, ahli geofisika dari Massachusetts Institute of Technology.
Simulasi: Efek Devastatif dalam Waktu Kurang dari 8 Jam
Simulasi komputer menunjukkan bahwa setelah terjadi longsor besar di Cumbre Vieja, gelombang raksasa akan mencapai pesisir timur Amerika dalam waktu 6 hingga 8 jam. Dalam waktu singkat itu, ratusan juta jiwa berpotensi terdampak, tergantung pada sistem peringatan dini dan kesiapan evakuasi.
Yang lebih menakutkan, gelombang tidak hanya akan menerjang garis pantai, tetapi juga bisa menyapu masuk hingga puluhan kilometer ke daratan, merusak infrastruktur penting, pembangkit listrik, jaringan komunikasi, dan fasilitas kesehatan.
Ilmuwan: Dunia Tidak Siap Hadapi Ini
Banyak ilmuwan menyerukan agar potensi megatsunami ini ditanggapi serius. Mereka menekankan pentingnya investasi dalam sistem peringatan dini trans-Atlantik, pembangunan tanggul alami, dan edukasi masyarakat mengenai jalur evakuasi darurat.
“Ini seperti bom waktu geologis. Kita tidak tahu kapan akan meledak, tapi saat itu terjadi, dampaknya akan setara dengan kiamat lokal bagi negara-negara pesisir,” kata Prof. Elena García, vulkanolog dari University of Madrid.
Sayangnya, sebagian besar pemerintah dunia — termasuk Amerika Serikat — belum memiliki sistem respons skala besar yang memadai untuk bencana sebesar ini.
Ancaman Nyata yang Terlupakan
Ancaman megatsunami bukanlah isapan jempol atau teori konspirasi. Ia adalah fenomena alam yang tercatat dalam sejarah geologi — pernah terjadi, dan bisa terjadi lagi. Skenario ini memang ekstrem, tetapi jika tidak dipersiapkan dari sekarang, taruhannya adalah nyawa jutaan manusia.
Sebagaimana dikatakan para ilmuwan: lebih baik dianggap terlalu siap untuk sesuatu yang belum tentu datang, daripada menyesal karena tak siap saat bencana benar-benar tiba.