Pasar Senen Ramai Jelang Sekolah: Seragam Murah Jadi Buruan Warga
Menjelang dimulainya tahun ajaran baru, Pasar Senen, Jakarta Pusat, kembali menjadi pusat perhatian warga ibu kota. Sejak awal Juli, suasana pasar tradisional ini mulai dipadati para orang tua dan pelajar yang memburu seragam sekolah dengan harga terjangkau. Fenomena tahunan ini menjadi gambaran nyata bagaimana kebutuhan pendidikan memicu lonjakan aktivitas ekonomi di sektor informal.
Seragam Jadi Prioritas, Harga Jadi Pertimbangan
Bagi banyak keluarga, awal tahun ajaran bukan hanya soal mempersiapkan mental anak kembali ke bangku sekolah, tetapi juga soal anggaran. Seragam sekolah, sepatu, tas, dan perlengkapan tulis menjadi beban tersendiri di tengah tekanan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Pasar Senen menawarkan solusi bagi mereka yang ingin hemat tanpa mengorbankan kualitas. Di deretan kios pakaian, tampak antrean orang tua memilih ukuran, menawar harga, hingga membandingkan bahan kain seragam SD, SMP, hingga SMA.
“Kalau beli di toko modern harganya bisa dua kali lipat. Di sini seragam satu set bisa dapat Rp100 ribu sampai Rp150 ribu, itu sudah lengkap,” ujar Yani (37), seorang ibu rumah tangga asal Bekasi yang sengaja datang lebih pagi agar tidak berdesakan.
Pedagang Raup Untung Musiman
Momentum tahun ajaran baru juga menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang. Beberapa dari mereka mengaku bisa menaikkan omzet dua hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa. Bahkan, beberapa kios memilih menambah jam buka untuk melayani lonjakan pengunjung.
“Dari jam 7 pagi sudah ada yang datang. Banyak juga yang beli dalam jumlah banyak, mungkin untuk adik-kakaknya juga. Alhamdulillah, momen seperti ini yang ditunggu,” ujar Udin, pedagang seragam yang sudah 15 tahun berjualan di Pasar Senen.
Warga Harap Bantuan Pemerintah Lebih Merata
Meski suasana pasar ramai, tidak semua warga merasa ringan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak. Beberapa di antaranya berharap agar program bantuan perlengkapan sekolah dari pemerintah bisa lebih merata dan mudah diakses, terutama bagi keluarga kurang mampu.
“Anak saya tiga, semua masuk sekolah bersamaan. Dapat bantuan buku, tapi seragam tetap beli sendiri. Harapannya tahun depan ada bantuan seragam juga,” kata Rukmini (42), warga dari Tanah Tinggi.
Tradisi, Ekonomi, dan Harapan
Keramaian Pasar Senen menjelang tahun ajaran baru bukan hanya soal belanja seragam, tetapi juga mencerminkan tradisi, daya beli masyarakat, dan harapan akan masa depan pendidikan anak-anak. Di tengah hiruk-pikuk tawar-menawar, terselip tekad orang tua untuk tetap memberikan yang terbaik bagi buah hatinya, meski dengan keterbatasan.
Dengan menjaga stabilitas harga dan memberikan akses bantuan yang adil, diharapkan momen tahunan ini bisa terus menjadi ruang optimisme — bukan beban — bagi masyarakat Indonesia.