Tudingan Ilmu Hitam Agus Buntung: Sang Ibunda Angkat Bicara
Nama Agus Buntung kini tengah menjadi sorotan setelah kasus pelecehan yang menyeretnya ke meja hijau. Pria yang diduga telah melecehkan belasan korban ini menghadapi tudingan serius, bukan hanya atas perbuatannya, tetapi juga dugaan penggunaan ilmu hitam untuk melancarkan aksinya. Namun, di tengah berbagai spekulasi yang beredar, ibunda Agus akhirnya angkat bicara untuk membantah tudingan tersebut.
Dalam wawancara eksklusif, ibunda Agus menyatakan bahwa tudingan terhadap anaknya tidak beralasan. Menurutnya, Agus tidak memiliki kemampuan atau ketertarikan pada hal-hal mistis seperti ilmu hitam atau mantra.
“Anak saya itu biasa saja, tidak pernah belajar hal-hal seperti itu. Saya tahu betul bagaimana Agus tumbuh dan dididik. Tuduhan ini sangat menyakitkan bagi keluarga kami,” ujarnya dengan nada emosional.
Ia juga mengungkapkan bahwa Agus berasal dari keluarga sederhana yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Menurutnya, fitnah seperti ini justru memperkeruh suasana di tengah kasus hukum yang sedang berjalan.
Tudingan penggunaan ilmu hitam muncul setelah beberapa korban mengaku tidak mampu melawan atau menolak ketika Agus melakukan pelecehan. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa Agus menggunakan mantra atau ilmu mistis untuk mempengaruhi para korbannya.
Namun, pakar psikologi kriminal, Dr. Indra Wahyudi, menjelaskan bahwa fenomena seperti ini sering kali terjadi karena tekanan psikologis atau manipulasi emosional dari pelaku, bukan karena kekuatan mistis.
“Dalam banyak kasus pelecehan, pelaku cenderung memanfaatkan rasa takut, rasa bersalah, atau ketergantungan emosional korban. Ini bukan hal yang berkaitan dengan ilmu hitam,” jelasnya.
Tim kuasa hukum Agus juga membantah tudingan penggunaan ilmu hitam dalam kasus ini. Menurut mereka, dakwaan harus didasarkan pada bukti yang kuat, bukan pada spekulasi atau mitos.
“Kami menghormati proses hukum yang berjalan, tetapi kami berharap masyarakat tidak terpancing oleh isu-isu yang belum terbukti. Fokus kami adalah membela hak-hak hukum klien kami secara objektif,” kata salah satu pengacara Agus.
Meski demikian, kasus ini tetap menjadi perhatian publik. Banyak pihak mendesak agar penyelidikan dilakukan secara transparan dan menyeluruh, termasuk menyaring mana yang fakta dan mana yang hanya isu belaka.
Di akhir wawancara, ibunda Agus hanya berharap agar kebenaran segera terungkap dan keluarganya tidak terus-menerus menjadi sasaran fitnah.
“Kami tidak membela tindakan yang salah, tetapi jangan menambahkan tuduhan yang tidak berdasar. Biarkan proses hukum berjalan dengan adil,” tutupnya.
Kasus Agus Buntung tidak hanya memancing emosi publik tetapi juga membuka perbincangan mengenai kepercayaan terhadap ilmu hitam di masyarakat. Terlepas dari berbagai tudingan, proses hukum yang transparan dan adil menjadi kunci untuk memastikan keadilan bagi semua pihak, baik bagi korban maupun terdakwa. Publik kini menanti bagaimana kasus ini akan berakhir di meja hijau.